Haloo lagi
bro n’ sist.,. :D
Hari ini gue mau nulis sesuatu yang bukan dari gue aja tapi juga
menyangkut sahabat gue (perasaan tiap part pasti ada orang ke-3, ke-4, dst),
alias gue mau nyeritain kisah gue ketemu sama sohib gue yang satu ini.
BestFriend Forever (BFF) |
Perkenalkan namanya Nur Irfan atau di kampus dipanggilnya Said (nama
macam apa itu?!). Mau tahu asal usulnya? Mari kita kroscek, pada suatu hari
waktu jaman semester satu gue dulu, biasanya perkenalan dulu kan, nah saat itu
mata kuliah Pancasila kalau ga salah, semua mahasiswa disuruh untuk
memperkenalkan diri one by one. Saat gilirannya,
dia bisa perkenalan dengan baik (cuma diawalnya), kurang lebih kaya gini conversation-nya. “perkenalkan nama saya
Irfan dari fakultas teknik elektro D3 2012”, dosen menjawab “baik Irfan, dari sekolah
mana dan tinggal dimana?” “dari SMK *tiitt*, saya tinggal di bawah bu”.
Mendengar jawaban itu seisi kelas langsung menatap tajam ke dia seolah habis merenggut nyawa seorang nenek lincah. “di mana kamu bilang?”, jawab Irfan “disana loh bu, di daerah bawah”. Sang dosen cuma mlongo “iya, dibawah itu dimana? Alamatnya?” dengan wajah polos dia jawab “yah pokoknya dibawahlah, deket rumahnya pak SAID” (poong!). Langsung deh semuanya pada ketawa “wkwkwk!!” ya iyalah, emang dosenya tahu siapa itu pak Said!? #koplok. Setelah perkenalan itu bu dosenpun langsung ko’id ditempat dengan mulut berbusa (nggak dink.. hehe). Sekarang kalian udah tahu sejarahnya. Tapi gue lebih seneng panggil dia VanHel (plesetan Van Helsing) karna ga sanggup liat wajah polos yg tak berdosa ini.. wekekek! Nah setelah tragedi Pancasila itu, gue mulai kenal ama orang ini. Ternyata dia orangnya asik, friendly, baik dan yg paling penting orangnya nyambung. Gue sama dia itu kemana-mana selalu bareng, duduk bareng, jajan bareng, telat bareng, pokoknya serba bareng deh. Sampe ada pribahasanya ‘Ada gue ada Vanhel’.. (oke. Lupakan!)
Mendengar jawaban itu seisi kelas langsung menatap tajam ke dia seolah habis merenggut nyawa seorang nenek lincah. “di mana kamu bilang?”, jawab Irfan “disana loh bu, di daerah bawah”. Sang dosen cuma mlongo “iya, dibawah itu dimana? Alamatnya?” dengan wajah polos dia jawab “yah pokoknya dibawahlah, deket rumahnya pak SAID” (poong!). Langsung deh semuanya pada ketawa “wkwkwk!!” ya iyalah, emang dosenya tahu siapa itu pak Said!? #koplok. Setelah perkenalan itu bu dosenpun langsung ko’id ditempat dengan mulut berbusa (nggak dink.. hehe). Sekarang kalian udah tahu sejarahnya. Tapi gue lebih seneng panggil dia VanHel (plesetan Van Helsing) karna ga sanggup liat wajah polos yg tak berdosa ini.. wekekek! Nah setelah tragedi Pancasila itu, gue mulai kenal ama orang ini. Ternyata dia orangnya asik, friendly, baik dan yg paling penting orangnya nyambung. Gue sama dia itu kemana-mana selalu bareng, duduk bareng, jajan bareng, telat bareng, pokoknya serba bareng deh. Sampe ada pribahasanya ‘Ada gue ada Vanhel’.. (oke. Lupakan!)
Gue sering bareng ama dia karena kita ini KLOP abis, mulai dari pola
piker, hobi, sampe masalah pribadipun hampir sama (nyrempet2 gitu), dunia
seakan milik berdua (WTF?!). Bayangin aja kita ini anak Otaku (pecinta anime),
gamer, komputer maniak, fakir wifi, and
many more. Pernah gue iseng-iseng tanya ke dia “eh kenapa elo masuk ke
elektro?”, diapun menjawab dengan penuh keyakinan “ga ada pilihan lain bro”, “OMG!! Jadi elo asal masuk gitu?” gue shock, “yah gue lebih tertarik ke TI sebenernya,
tapi ga lulus tes, ya udah akhirnya masuk ke sini”. “r u kidding me!! Kok sama persis kaya gue. Pingin masuk ke TI tapi
ga lulus, trus malah mblasak ke sini” tuh kan sama. Ada lagi yang lain, yaitu
di bidang olahraga. Gue pernah cerita ke dia kalo gue gak terlalu suka sepak
bola “kalo disuruh pilih, main bola atau basket, gue pasti milih basket.
Soalnya sepakbola itu standard
menurut gue” eh tanpa disangka dia sepakat ama gue. Jawabnya “iya nih gue juga
sama, lebih pilih badminton, kasti atau voli gitu daripada sepakbola”. Tuh kan
sama lagi… hehe tapi Tuhan itu menciptakan manusia tidak ada yang sama persis.
Ada beberapa hal yang emang gak match
diantara kita seperti aliran music kita beda dikit, cara pandang dimasa depan
juga beda dikit, pergaulannya beda dikit, beda dikit semua sih. Tapi walaupun
begitu kita tetap saling support.. damn right!
Doa biar adem Source: |
Ajaib sekali bukan?! Kalo bukan karena kehendak-Nya, gue pasti gak
akan ketemu sohib yang klop macam Vanhel ini.. Thanks God! Dan terimakasih juga sama Tuhan karena sampai detik ini gue masih
berhubungan baik sama Van, maksudnya dari pertama ketemu sampe sekarang gak
pernah ada masalah antara gue dengan dia. I
called it SUPERKLOP! Wekekek..
Kita berdua punya semboyan biar hidup ini gak terasa berat dan membosankan :
WHATEVER YOUR LIFE BE LIKE
, JUST DO EVERYTHING YOU WANT FOR HAPPINESS
Kayak manusia
yang ga punya target dalam hidup saja…
-____-
SEE
YA.,.
0 Coretan:
Posting Komentar